Kamis, 26 Juli 2012

TUTUR KATA YANG BAIK

  Tutur kata yang bisa jadi hanya singkat  dan sederhana untuk diucapkan, tetapi kata-kata sejenis itu memiliki gema tiada akhir.

Manusia adalah makhluk yang selalu memiliki ketergantungan kepada orang lain, baik itu saudara, kerabat, sahabat atau yang lainnya, mereka selalu mendambakan hidup yang damai dan harmonis.  


 Dalam bertutur kata sebaiknya dijaga, apalagi saat bersama pasangan anda...  percayalah semua laki laki sangat menyukai wanita yang sopan dalam berbicara...  cara anda berbicara mampu menggambarkan diri anda secara keseluruhan. yang lebih penting lagi adalah keramahan anda. 

  Jika anda merasa cantik, sempurnakan kecantikan anda dengan pancaran senyum dan tutur kata yang ramah tamah. sedangkan bagi anda yang kurang cantik, pastinya akan terlihat lebih cantik.

Tutur kata sering menjadi kebiasaan, jadi biasakan untuk bertutur kata yang baik agar tidak ada efek negatif di kemudian hari, bagi kalian yang suka ngerosip sama teman teman, ngegosiplah yang sewajarnya, percaya atau tidak hukum alam selalu mengintai, jangan sampai yang anda gosipkan itu terjadi pada diri anda....
 Sekedar menampakkan wajah yang berseri-seri serta bertutur yang baik sesungguhnya merupakan perkara ringan. Namun demikian, bagi sebagian besar kita hal itu seolah demikian berat untuk dipraktikkan. Yang memprihatinkan, gejala ini juga menimpa sebagian para penuntut ilmu agama di mana sikap mereka demikian kaku terhadap orang-orang awam.
Berjumpa dengan orang lain adalah perkara yang biasa dalam keseharian kita sebagai makhluk sosial. Karena tak mungkin kita hidup menyendiri dari orang lain. Kita butuh saudara, butuh teman, dan kita butuh orang lain. Yang tak biasa alias luar biasa, bila kita dapat mengamalkan tuntunan Allah k dan Rasul-Nya kala berjumpa dan berkata. Kenapa demikian? Karena di zaman kita sekarang, adab-adab Islam sudah banyak ditinggalkan oleh kaum muslimin. Mungkin karena kebodohan ataupun karena ketidakpedulian mereka.
Adapula yang berdalil dengan tabiat, yakni ada sebagian daerah di negeri kita ini di mana orang-orangnya bertabiat kaku, cuek, dan sok tak peduli. Sehingga bila bertemu dengan orang yang mereka kenal sekalipun, sikap mereka seperti tak kenal, tak ada senyum, tak ada sapaan. Lebih-lebih bila berjumpa dengan orang yang tak mereka kenal walaupun duduk bersama-sama dalam satu majelis. Ibaratnya kalau kita tidak menegur dan menyapa terlebih dahulu, mereka pun tidak akan menegur dan menyapa, benar-benar cuek dan kaku. Orang-orang seperti ini dijumpai sendiri oleh penulis. Awalnya penulis merasa mungkin punya salah terhadap mereka atau ada sikap yang tidak berkenan di hati mereka sehingga mereka berlaku demikian. Tetapi akhirnya penulis mengerti bahwa memang demikian tabiat umumnya mereka yang tinggal di daerah tersebut.

Supported : fxvv-indo